teruntai tegas tulisan itu di otakku.
sebuah tulisan yang mengandung gulali.
tulisan termanis yang pernah kubaca.dan bahkan,ternyata tulisan itu untukku.
sebuah pernyataan tajam darinya.membuatku ingin lompat setinggi yang aku mau.walau cuma sampai puncak anak krakatau tak apalah.yang penting bisa melepas rasa bahagia ini.
semua ini membuatku ingat kala itu.
sebuah momen hijau panjang di tengah pusat polusi indonesia.
menjelajahi setiap gang kumuhnya.menelusuri setiap aspal mewahnya.
menangkap sesuatu yang sebelumnya tak pernah ku tau.
"kaligrafi gulali"
aku ingin menyebutnya begitu.
manis.sangat manis.namun,tiap aku rasakan manisnya,lama-lama cepat berlalu,meleleh begitu saja.tanpa sisa.tanpa manfaat.hanya menambah resiko diabetes yang bikin kita lebih cepat mencicipi mati.apakah itu makna dari kalimat termanis?
aku rasa aku salah.
gulali ini akan terus melekat manisnya.
tidak langsung ke ginjal.
tapi ke hati.
memberi gradasi warna baru.yang lebih cerah tentunya.
darinya,yang akan selalu meneriakkan namaku dalam sesak tangisku..
darinya,yang tak akan pernah ditakdirkan untukku..